Rabu, 16 September 2009

Video Budidaya Lobster Air Tawar

Bagi rekan-rekan yang masih pemula / awam tentang lobster air tawar bisa mencoba nonton Video Budidaya Lobster dari saudara dedaganeda dalam acara Bosan Menjadi Pegawai! di TransTV. Video ini cukup bagus untuk di tonton karena kita bisa belajar bagaimana teknik membudidayakan lobster air tawar/LAT. Ucapan terima kasih kepada saudara dedaganeda yang sudah memposting video ini dan juga pak cuncun yg sudah memberikan informasi yang luar biasa, juga Trans TV yang menayangkan acara Bosan Menjadi Pegawai, semoga ada banyak pengusaha-pengusaha lobster di Indonesia. Satu hal yang perlu ingat, "Perjalanan 1000 km dimulai dari satu langkah".

Tetap semangat.
Pengusaha Lobster Jakarta.

  1. Budidaya Lobster Part-1


  2. Budidaya Lobster Part-2




  3. Budidaya Lobster Part-3


Kamis, 07 Mei 2009

Makanan kesukaan Lobster

Makanan Lobster
Lobster air tawar merupakan pemakan segala atau yang biasa dikenal dengan hewan omnivora yaitu bisa makan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Walaupun demikian LAT ini di beri pakan berupa pelet khusus juga bisa. Asalkan kandungan gizinya memadai dan bagus untuk lobster.
Contoh makanan berupa tumbuh-tumbuhan saya memberi pakan berupa tauge dan biji kacang hijau-ini untuk lobster dewasa-. Pertanyaannya bagaimana lobster ini bisa memakan pakan jenis ini?
Pertama untuk pakan berupa tauge harus di rendam air panas terlebih dahulu sampai taugenya bisa tenggelam, kalau tidak maka lobster tidak akan bisa makan tauge yang terapung karena sifat pergerakan lobster selalu berada di dasar air dan juga tidak bisa berenang, jadi lobster hanya makan makanan yang berada di dasar air.
Kedua untuk biji kacang hijau, karena sifatnya masih keras otomatis lobster tidak bisa memakan biji kacang hijau yang masih keras, oleh karena itu biji kacang hijau harus di rendam terlebih dahulu selama beberapa jam, biasanya dari pengalaman saya biji kacang hijau saya rendam di air selama kurang lebih 6-8 jam. Untuk biji kacang hijau kita tidak perlu lagi menggunakan air panas karena bisa tenggelam sendiri. Konon beritanya tauge dan biji kacang hijau ini bisa meningkatkan kesuburan lobster sehingga dapat menghasilkan telur yang lebih banyak. dalam hal ini saya tidak dapat membuktikannya karena hanya melalui berita dari para pembudidaya lobster saja. Benar atau tidak anda buktikan sendiri...
Berikutnya contoh makanan dari hewan bisa berupa artemia, cacing, ikan kecil dll. Khusus untuk lobster dewasa saya memberi pakan berupa cacing tanah. Karena cacing tanah mengandung protein yang sangat tinggi, menurut artikel-artikel yang saya baca cacing tanah memiliki protein hingga 65-70%. Dan lobster saya suka sekali dengan cacing tanah. Namun saya kesulitan mencari cacing tanah di daerah jakarta-jembatan dua dan sekitarnya, karena lahan kosong sudah sangat sempit. Sedangkan kalau harus membeli harus membeli dalam jumlah besar, padahal saya baru memelihara induk saja yang cuma 6 ekor. Kira-kira ada yang bisa memberitahu saya membeli cacing tanah yang dekat dengan daerah jembatan dua dan sekitarnya? asal harganya terjangkau. hehehehehe.....
Contoh untuk pakan berupa pelet anda bisa membelinya di toko-toko ikan dan aquarium, bahkan di carefour dan tom hardware juga menyediakan pelet untuk lobster ini. Biasanya yang dijual di pasar swalayan berupa pelet impor, untuk mencari pelet lokal anda harus ke toko aquarium atau toko ikan. Pelet lokal yang terkenal ada pelet buatan lobsterairtawar.com punya-nya pak cuncun setiawan. Luar biasa pengusaha lobster satu ini. Anda bisa bisa juga berkunjung ke websitenya di http://www.lobsterairtawar.com/
Makanan Favorit atau Kesukaan Lobster Air Tawar
Pada dasarnya lobster yang saya pelihara menyukai makanan berupa hewan hidup, terutama cacing tanah. Pada saat di beri pakan cacing tanah, lobster langsung menyergapnya. sedangkan untuk tauge dan biji kacang hijau lobster akan pelan-pelan memakannya. sama halnya dengan pelet, lobster juga akan dengan santai untuk memakannya. hanya saja keterbatasan waktu dan tenaga sehingga pemberian pakan berupa cacing tanah agak kesulitan dalam memberikannya kepada lobster. untuk ikan kecil saya belum mencobanya karena saya tidak tahu ikan apa yang biasa diberikan kepada lobster. dari artikel yang saya baca ada yang memberikan udang mati dan ikan mati kepada lobster, namun untuk memberikan pakan yang demikian sangatlah mahal dalam skala rumahan, jadi saya belum pernah mencobanya.
Dalam hal kebersihan pemberian pakan berupa cacing juga sangat menguntungkan karena pakan akan habis dimakan seberapa banyak yang kita berikan, asal saja kita harus memberikannya sesuai kebutuhan. sedangkan untuk pakan-pakan lainnya pasti akan menyisahkan makanan sisa dan cepat mengotori dasar wadah lobster -terutama yang menggunakan wadah plastik, aquarium dan bak semen yang tidak terlalu besar- sehingga kita harus sesering mungkin membersihkan wadahnya.
Dalam hal kesehatan saya belum tahu akibatnya apabila diberikan pakan berupa cacing tanah secara terus menerus. Namun secara logika saja, lebih baik pemberian pakan secara selang-seling agar lobster tidak bosan.
Jika ada yang mempunyai informasi makanan kesukaan lobster air tawar ini silahkan berbagi disini dengan memberikan komentar anda!!
Salam LAT
-
-
-

Sabtu, 04 April 2009

Hunting Lobster

Mulai mencari penjual Lobster Air Tawar

Setelah mempersiapkan tempat pemeliharaan lobster dan perlengkapannya kini saatnya mencari penjual lobster lokal. Karena sekarang sudah jaman internet maka saya tidak perlu susah-susah mendatangi tempat-tempat penjual lobster yang pada umumnya berada di daerah pinggir dan luar jakarta, sedangkan tempat saya berada ada di jakarta. Ada beberapa penjual lobster yang sangat terkenal di indonesia terutama daerah jakarta yaitu dari http://www.lobsterairtawar.com/ , http://www.o-fish.com/, http://www.bisnislobster.co.cc/, http://www.rumahlobster.com/, dan lain sebagainya. Selain yang di sebutkan di atas masih ada banyak lagi para penjual lobster di seluruh indonesia, tinggal search di google.co.id semua akan di tampilkan, tinggal kita mau pilih yang mana, ada juga yang mengiklankan jual-beli lobster melalui berbagai web iklan gratis maupun iklan berbayar.

Memilih benih atau induk lobster

Sebelum membeli lobster, saya sempat bingung mau memulainya dari indukan atau benih lobster, karena saya masih dalam tahap belajar. Hal ini di pertimbangkan karena melihat budget yang di keluarkan agar dapat di hemat sebanyak mungkin. Pilihan pertama membeli benih, karena harganya jauh lebih murah sekitar 1000 ~ 2000 rupiah dengan ukuran 2". Akan tetapi dari pihak penjual lobster rata-rata ingin menjual secara partai, alias besar-besaran. selain itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menunggu benih menjadi indukan lobster. Selain itu, belum tentu indukan yang di hasilkan merupakan indukan yang berkualitas. Sedangkan Pilihan kedua yaitu membeli indukan, ada beberapa pilihan ukuran indukan yaitu mulai 4", 5", sampai 6" inch. Harga indukan pun bervariasi. Jadi karena satu hal yaitu masalah budget maka saya dengan cermat mencari di internet untuk seleksi harga, agar di dapatkan harga yang paling murah. Akhirnya setelah melalui berbagai seleksi, saya mendapatkan contact number pen jual lobster tersebut, yaitu bapak JK dari rumah lobster.com, karena waktu saya melihat websitenya ternyata tokonya terletak di jalan KH. Hasyim Ashari, jadi saya pikir tokonya juga dekat dengan rumah saya. Kemudian tanpa menunggu lagi saya langsung kontak pak JK, ternyata toko yang ada di KH Hasyim Ashari sudah tidak beroperasi lagi, toko di pindahkan ke rumah makan di daerah kemanggisan. Setelah negosiasi harga akhirnya di sepakati 1 set induk lobster seharga Rp. 350.000,- ukuran 6". Cukup murah bukan? yang luar biasa pada saat saya mengambil lobsternya saya cuma membayar 300.000 rupiah. Entah sengaja di diskon atau tidak saya tidak tahu, yang tahu hanya pak JK sendiri dan Tuhan Yang Maha Esa. :-)

Ukuran Lobster

Setelah saya bawa pulang lobsternya saya langsung memasukan ke dalam box plastik / wadah yang sudah saya siapkan 2 hari sebelum lobsternya datang. Ternyata lobster yang saya beli terdiri dari 3 ekor jantan dan 5 ekor betina dengan ukuran bervariasi, jadi tidak semua berukuran 6 inchi, ada yang berukuran sekitar 5 inch. Mungkin karena ukurannya yang tidak seragam maka pak Jk memberikan saya diskon menjadi 300.000,-. Senang sekali akhirnya saya pun dapat memulai usaha lobster ini, yang sudah saya rencanakan sebelumnya. Saya juga sudah membeli pelet lobster buatan pak cuncun setiawan dari http://www.lobsterairtawar.com/. karena saya belum tahu makanan kesukaan dari lobster apa saja. Jadi paling praktis adalah dengan memberi makan lobster dengan pelet lobster.

Lobster mati

Keesokan hari nya, saya mengecek lobster-lobster yang saya beli, ternyata 1 ekor induk betina mati, waduh.... sedih sekali. karena harus merelakan kematian 1 ekor induk betina. Kemudian saya mencoba menyelidiki penyebab kematian lobsternya, tetapi saya tidak berhasil menemukan jawabannya namun saya menduga lobster mati karena tidak bisa beradaptasi dengan linkungan dan habitat baru, pengaruh PH air juga bisa menjadi penyebab hal demikian. walapun sudah kehilangan 1 ekor lobster betina saya tetap semangat menjaga lobster-lobster yang lain. Saya yakin usaha lobster ini akan berhasil. Tetap Semangat !!!


Sabtu, 21 Maret 2009

Persiapan Rumah Lobster

Maret 2009

Inilah pertama kali saya memulai usaha lobster, sebenarnya belum dapat di katakan usaha lobster karena belum benar-benar mengerti cara usaha lobster, lebih cocok bila di katakan memelihara lobster. Lobster jenis apa saja? disini saya mencoba memelihara lobster air tawar atau sering disingkat dengan LAT, dengan jenis "Red Claw si capit merah" yang berasal dari Walkamin Park Australia. Hanya saja saya tidak mendatangkan langsung dari negeri kangguru tersebut. Saya mencoba membeli dengan pengusaha lokal terutama yang ada di jakarta, kebetulan tempat tinggal saya ada di jakarta, dengan cara mencarinya melalui internet, lihat artikel Hunting Lobster selengkapnya klik disini.


Persiapan Wadah lobster

Penting sekali mempersiapkan wadah lobster, karena disinilah tempat hidupnya. kebetulan saya memelihara lobster hanya dalam skala rumahan saja, jadi ada beberapa pilihan wadah yang dapat digunakan. Di antaranya bisa menggunakan aquarium, wadah plastik atau boxer plastik, maupun menggunakan terpal, atau pun talang air. saya tidak menggunakan Aquarium karena harganya yang cukup mahal, terpal juga saya tidak gunakan karena kondisi lahan yang sempit, sedangkan talang air agak rumit dalam pengaturan saluran airnya, jadi pilihan saya jatuh pada wadah plastik seperti gambar di bawah ini:


Saya membeli 2 boxer yang harga satuan nya Rp. 250.000,- cukup murah bukan? walaupun terbilang cukup murah namun saya sudah mengeluarkan modal 500rb untuk wadah lobster saja.


Persiapan Air yang di gunakan


Kebetulan di rumah saya ada 2 jenis air yang bisa di gunakan yaitu air PAM dan air tanah, karena ingin menghemat biaya maka saya putuskan untuk menggunakan air tanah. Sebelum menggunakan air tanah tentu saya harus mengukur PH dari air tersebut. Konon lobster hidup di air dengan PH antara 7 ~ 9. Setelah saya ukur, ternyata PH Air tanah dirumah saya mencapai 8,5. wah... lumayan tinggi. Karena takut kurang baik untuk lobster, saya penasaran dengan PH Air PAM, dan saya mencoba mengukur PH Air PAM di rumah saya ternyata PH-nya mencapai 7,5. Memang kata orang air PAM PH-nya stabil, namun kandungan klorinnya cukup tinggi sehingga kurang begitu baik untuk lobster.


Persiapan Aerator


Selain air lobster juga memerlukan oksigen (O2) jadi saya harus membeli aerator atau pompa udara, sebenarnya ada 2 pilihan untuk supplay oksigennya, pertama membeli pompa udara dan kedua adalah membeli pompa air. Tentu alangkah baiknya membeli kedua-duanya yang memang sangat membantu dalam kelangsungan hidup lobster serta dapat mempercepat pertumbuhannya. Saya hanya membeli pompa udara saja, karena alasan penghematan dan baru memulai usaha lobster ini--saya bermaksud membeli induk lobster terlebih dahulu--, mungkin setelah lobsternya beranak cucu kebutuhan pompa air akan sangat di butuhkan. Dibawah ini saya sertakan gambar pompa udara yang saya beli:

Jika anda bertanya berapa harganya? saya beli pompa udara ini dengan harga Rp. 400.000,- dengan kapasitas 6 selang dan menggunakan listrik sebesar 20W. Awalnya sempat bingung mau membeli yang berkapasitas berapa. Karena saya cuma membeli 2 boxer maka saya memutuskan untuk membeli yang berkapasitas 6 selang udara. Tak lupa saya membeli selangnya dengan panjang 10 meter, dan batu udaranya juga --saya tidak tahu nama sebenarnya apa batu ini tapi saya menyebutnya sebagai batu udara-- gambarnya dapat dilihat dibawah ini:


Persiapan Shelters


Setelah wadah, air, pompa udara untuk oksigen, selanjutnya yang tidak ketinggalan adalah shelter atau tempat persembunyian lobster, karena dalam menjalani kehidupannya tidak menutup kemungkinan lobster dapat dimangsa oleh teman-temannya dikarenakan sifat dasar lobster yang kanibalisme, jadi pada saat lobster sedang berganti kulit atau dalam bahasa kerennya moulting, pada kondisi ini lobster sangat tidak berdaya menghadapi teman-temannya karena kulitnya yang masih lembut sehingga gampang di sergap atau dimakan oleh lobster lainnya, oleh karena itu lobster sangat membutuhkan tempat persembunyian pada saat moulting. Untuk hal ini saya harus mengeluarkan modal lagi untuk membeli pipa PVC yang sudah terbukti banyak di pakai oleh para lobster mania atau pengusaha lobster lainnya. Karena lobster yang akan saya beli adalah ukuran induk jadi saya membeli pipa PVC yang ukurannya 2,5" (inch) dengan panjang 4 meter, kemudian saya membaginya dalam beberapa ukuran diantaranya: 21cm, 19cm, 17cm dan 15cm. yang rencananya akan saya susun bertingkat. Konon lobster senang rumah bertingkat, hehehehe... seperti manusia juga, yang karena lahan sempit maka di buat rumah susun. Pipa PVC ini dapat dibeli dengan harga bervariasi kebetulan untuk alasan penghematan lagi saya membeli yang harganya paling murah, karena saya tidak memerlukan kualitasnya. contoh gambar dapat dilihat dibawah ini:



Demikianlah semua persiapan yang saya lakukan, untuk selanjutnya saya tinggal menunggu lobsternya datang, karena pada saat saya menulis artikel ini, saya sedang memesan lobsternya. yang akan saya bahas di artikel selanjutnya yaitu artikel Hunting Lobster. Sekedar untuk mengingat saja total biaya modal yang saya keluarkan sudah mencapai kurang lebih Rp. 1.000.000,-. Biaya yang cukup besar untuk pemula seperti saya. Balik modalnya kapan ya????



Kamis, 19 Maret 2009

Motivasi & Usaha Lobster Air Tawar

Lobster Air Tawar (LAT)

Siapa sih yang tidak kenal lobster ? saat ini sedang berkembang pesat budidaya lobster air tawar atau biasanya di singkat LAT. Lobster yang sedang trend sekarang adalah lobster yang berasal dari walkamin park Australia, biasanya di sebut Red claw. Saya pun tertarik untuk memeliharanya. Namun untuk memulainya tidaklah segampang yang saya pikirkan. Ada banyak sekali masukan-masukan negatif mengenai usaha lobster ini, akan tetapi berbagai masukan-masukan positif juga banyak di bicarakan terutama dari beberapa pengusaha lobster yang sukses. Banyak orang bilang usaha semacam ini sudah terlambat untuk memulainya, alasannya sewaktu lobster booming, usaha semacam ini dapat di jalankan pada skala rumahan yaitu kita bisa menjual induk dan bibit lobster, karena harganya yang masih cukup tinggi, akan tetapi untuk saat ini lobster yang di jual sudah berskala konsumsi jadi harga sudah mulai menurun, banyak yang bilang kalau modal tidak kuat/besar maka bisnis lobster tidak akan berkembang. Hmn..... saya menarik napas panjang juga mendengar kata-kata orang yang pesimis seperti demikian. Ada banyak forum-forum di internet yang menceritakan kegagalan dalam bisnis lobster ini. Sedikit banyak pasti membuat nyali untuk memulai usaha ini menjadi ciut. Hampir putus asa sih. kira-kira mau melanjutkan apa tidak!! masih menjadi tanda tanya besar dalam benak saya ---?????????---

Jangan Takut Gagal

Satu masukan positif yang luar biasa adalah namanya usaha pasti ada untung-ruginya, jika gak rugi ya untung, jika gak untung ya pasti rugi. Nah disini perlu kejelian dari setiap orang untuk melihat peluang-peluang bisnis yang ada. Jika takut rugi maka kita jangan mau usaha, kerja sama orang (jadi karyawan) pasti lebih untung. Ternyata untuk usaha lobster ini juga perlu kejelian, dan harus memiliki jiwa usaha, siap rugi dan siap menikmati keuntungan usaha. Ada pepatah mengatakan kejarlah cita-cita mu setinggi langit. Nah, disini saya membuka pikiran saya untuk berpikir besar, memotivasi diri sendiri (self-motivated), mengarahkan diri saya sendiri untuk menjadi seorang pengusaha agrobisnis terutama menjadi pengusaha lobster. Boleh dikatakan visi nya adalah menjadi pengusaha lobster, misinya ada berusaha menjadikan diri sendiri menjadi ahli di dalam bidang lobster. Caranya tentu harus banyak belajar dan belajar, tidak ada cara lain selain belajar, kadangkala kita tidak mau belajar dari kegagalan, padahal kegagalan merupakan jalan menuju kesuksesan. Orang yang sukses adalah orang yang memulai dengan kegagalan demi kegagalan terlebih dahulu. Tapi bukan berarti harus gagal melulu, keyakinan akan keberhasilan demi keberhasilan juga harus ditanamkan dalam hati kita supaya pikiran kita termotivasi dengan baik. Saya yakin setiap orang memiliki kemampuan dan rejeki masing-masing. Jadi Jangan takut gagal !!

Mau Berbagi Ilmu

Disini saya mendorong rekan-rekan sekalian sesama pemain lobster untuk saling bertukar pikiran terutama bagi para pemula. Jangan pelit ilmu, selalu berbagi dan berbagi maka rekan-rekan akan bertambah dan bertambah ilmunya. Di blog saya akan ada banyak tulisan-tulisan mengenai lobster air tawar ini (artikel yang saya tulis akan di usahakan se-originil mungkin atau berdasarkan pengalaman dari saya sendiri) . Saya juga berharap ada teman-teman atau pembaca yang dapat menyumbangkan pikiran dan pendapat serta pengalamannya di sini.
Akhir cerita saya memutuskan untuk tetap melanjutkan usaha lobster ini, Jangan lupa untuk terus membaca artikel-artikel saya.
Salam Sukses Lobster Air Tawar !!!
-
-
-